Jumat, 01 November 2013

Penyakit Divertikular






DIVERTIKULAR
2.1      Etiologi Penyakit
Penyakit divertikular terdiri atas penyakit Divertikulosis dan Divertikulitis. Penyakit divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong kecil yang terbentuk pada dinding kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada konstipasi kronik. Penyakit Divertikulitis terjadi bila penumpukan sisa makanan pada divertikular menyebabkan peradangan (Almatsier 2004).
  • Divertikulosis
Penyebab utama dari penyakit divertikulosis adalah makanan rendah serat. Serat merupakan bagian dari buah-buahan, sayuran dan gandum yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Terdapat 2 jenis serat:
  1. Serat yang larut dalam air, di dalam usus terdapat dalam bentuk yang menyerupai agar-agar yang lembut
  2. Serat yang tidak larut dalam air, melewati usus tanpa mengalami perubahan bentuk.
Kedua jenis serat tersebut membantu memperlunak tinja sehingga mudah melewati usus. Serat juga mencegah sembelit (konstipasi). Sembelit menyebabkan otot-otot menjadi tegang karena tinja yang terdapat di dalam usus terlalu keras. Hal ini merupakan penyebab utama dari meningkatnya tekanan di dalam usus besar. Tekanan yang berlebihan menyebabkan titik-titik lemah pada usus besar menonjol dan membentuk divertikula.
  • Divertikulitis
Penyebab terjadinya infeksi pada divertikula masih belum pasti. Infeksi mungkin terjadi jika tinja atau bakteri terperangkap di dalam divertikula

2.2      PATOFISIOLOGI


Divertikulosis terbentuk bila mukosa dan lapisan submukosa kolon mengalami herniasi sepanjang dinding muskuler akibat tekanan intraluminal yang tinggi, volume kolon yang rendah (isi kurang mengandung serat), dan penurunan kekuatan otot dalam dinding kolon (hipertrofi muskuler akibat massa fekal yang mengeras). Divertikulum menjadi tersumbat dan kemudian terinflamasi bila obstruksi terus berlanjut. Inflamasi cenderung menyebar ke dinding usus sekitar, mengakibatkan timbulnya kepekaan dan spastisitas kolon. Abses dapat terjadi, menimbulkan peritonis, sedangkan erosi pembuluh darah (arterial) dapat menimbulkan perdarahan. Divertikulanya sendiri tidak berbahaya. Tetapi tinja yang terperangkap di dalam divertikulum, bukan saja bisa menyebabkan perdarahan, tetapi juga menyebabkan peradangan dan infeksi, sehingga timbul divertikulitisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar